TUGAS BIOKIMIA
VITAMIN
NAMA
: RULI FAJAR AFRIANTO
NIM
: 125050100111021
KELAS : A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Pengertian Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dipandang
dari sisienzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi
kimia yang dikatalisasi oleh enzim.
Vitamin dibagi menjadi dua kelompok yaitu vitamin larut
dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K) dan vitamin larut dalam air (vitamin B dan
C).
Vitamin larut
lemak
|
Vitamin larut
air
|
Larut dalam lemak dan pelarut lemak
|
Larut dalam air
|
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam
tubuh
|
Simpanan dari kelebihan kebutuhan sangat sedikit
|
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
|
Dikeluarkan melalui urin
|
Gejala defisiensi berkembang lambat
|
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat
|
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
|
Harus selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
|
Mempunyai prekursor
atau provitamin
|
Umumnya tidak mempunyai prekursor
|
Hanya mengandung unsur-unsur C,H, dan O
|
Selain C, H, dan O mengandung N, kadang-kadang S dan Co
|
Diabsorsi melalui sitem limfe
|
Diabsorsi melalui vena porta
|
Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks
|
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
|
Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relatif
rendah (6-10xKGA)
|
Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi/megadosis
(>10xKGA)
|
Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi
tubuh, misalnya memacu dan memelihara :
1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk
menghindari terjadinya radikal bebas (free radikal bebas).
Beberapa
fungsi vitamin yang penting diantaranya:
Vitamin A
berfungsi :mempertahankan struktur dan fungsi jaringan epitel, membantu
pertumbuhan dan proses penglihatan.
• Vitamin D berfungsi :meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfor dalam saluran pencernaan, mepunyai peranan penting pada proses klasifikasi , dan berhubungan dengan aktifitas enzim fosfatase alkali di dalam serum.
• Vitamin B1 berfungsi :sebagai koenzim (tiamin difosfat, tiamin pirofosfat) pada reaksi-reaksi metabolisme karbohidrat misalnya : pada reaksi dekarboksilasi ooksidatif asa piruvat menjadi asetil-koenzim A dan reaksi transketolasi pada “the hexose monophosphate shunt”.
• Vitamin B6 berfungsi :fungsi vitamin B6 yang utama ialah sebagai koenzim pada metabolisme asam amino, diantaranya pada proses-proses dekarboksilasi dan transminasi.
• Vitamin C berfungsi :fungsi utama vitamin C ialah mempertahankan keadaan zat-zat intersel jaringan cartilage, dentin dan tulang.
• Vitamin D berfungsi :meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfor dalam saluran pencernaan, mepunyai peranan penting pada proses klasifikasi , dan berhubungan dengan aktifitas enzim fosfatase alkali di dalam serum.
• Vitamin B1 berfungsi :sebagai koenzim (tiamin difosfat, tiamin pirofosfat) pada reaksi-reaksi metabolisme karbohidrat misalnya : pada reaksi dekarboksilasi ooksidatif asa piruvat menjadi asetil-koenzim A dan reaksi transketolasi pada “the hexose monophosphate shunt”.
• Vitamin B6 berfungsi :fungsi vitamin B6 yang utama ialah sebagai koenzim pada metabolisme asam amino, diantaranya pada proses-proses dekarboksilasi dan transminasi.
• Vitamin C berfungsi :fungsi utama vitamin C ialah mempertahankan keadaan zat-zat intersel jaringan cartilage, dentin dan tulang.
Kontribusi jenis makanan terhadap
kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula
terdapat pada makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen, penyimpanan,
pemrosesan, dan pemasakan.
Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara:
1.
Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi.
2.
Waktu memasak tidak terlalu lama.
3.
Menggunakan air pemasak sedikit mungkin.
4.
Memotong dengan pisau tajam menjadi pemotongan tidak terlalu halus.
5.
Panci memasak ditutup.
6.
Tidak menggunakan alkali dalam pemasakan.
7.
Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain.
Macam-macam vitamin, fungsi serta sumbernya
1. Vitamin A (retinol) ditemukan di wortel pada tahun 1909
·
Fungsi
: Mencegah penyakit rabun senja, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memerangi
penyakit malaria.
·
Hal
yang dapat merusak vitamin A: paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
·
Sumbernya
: Hati, minyak ikan, daging, susu, wortel,dan sayuran/buah berwarna orange
·
Akibat
kekurangan vitamin A: mengalami rabun senja, katarak, infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya
tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
·
Akibat kelebihan vitamin A: pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit
kering bersisik, dan pingsan. Pada kondisi akut dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
2. Vitamin B
a. B1 (Thiamin) ditemukan di dalam susu
pada tahun 1912
·
Fungsi
: Membantu proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energy dan mencegah penyakit
beri-beri.
Sumbernya : Kacang hijau daging, kulit beras, sayuran dan roti.
Sumbernya : Kacang hijau daging, kulit beras, sayuran dan roti.
·
Akibat
defisiensi thiamin: seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
·
Akibat kelebihan vitamin B1: kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur.
b. B2(Riboflavin) ditemukan pada tahun 1920 terdapat pada telur.
·
Fungsi
: Pernapasan dalam sel (respirasi selular), menjaga keutuhan jaringan saraf,
dan mempercepat pemindahan rangsang sinar ke saraf mata.
·
Sumbernya
: hati, telur, susu dan ragi.
·
Defisiensi
riboflavin: menurunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
c. B3(niasin) ditemikan pertama kali pada tahun 1936 yang terdapat pada ragi.
·
Fungsi
: Membantu pembebasan energy dari makanan, sintesis asam lemak
·
Sumber
: hati, telur,khamir/jamur,dan kacang tanah.
·
Defisiensi
vitamin B3: tubuh mengalami
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
·
Akibat kelebihan vitamin B3: dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula
darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat
terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah, Pusing, mual, ataksia,neuropati perifer.
d. Vitamin B5 (asam pantotenat)
ditemukan petama kali pada tahun 1931 yang trdapat pada susu.
·
Fungsi: menjaga komunikasi yang baik antara
sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh.
·
Sumber: daging, susu, ginjal, sayuran hijau dan kacang
hijau.
·
Defisiensi vitamin B5: kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, keram otot serta kesulitan untuk tidur.
e. B6 (Piridoksin) ditemukan pertama kali pada tahun 1934 yang terdapat pada kacang.
·
Fungsi
: membantu mencerna protein dan respirasi selular.
·
Sumbernya
: Telur, daging,kentang dan kubis.
·
Defisiensi vitamin B6: kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, keram otot serta kesulitan untuk tidur.
f. B12 (Kobalamin) ditemukan pertam kali pad tahun 1026 yang terdapat pada telur.
·
Fungsi
: Pembentukan sel darah merah, sintesis asam nukleat dan pembelahan sel.
·
Sumber: Daging, telur, susu, hati dan
ragi (makanan hasll fermentasi)
·
Defisiensi
vitamin B12: anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi
kulit.
3. Vitamin C (Asam askorbat) ditemukan pada jeruk sitrun tahun 1912
·
Fungsi
: Menjaga ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi dan racun, menurunkan kolestrol,
serta dalam dosis tinggi mencegah penyakit jantung, hipertensi, diabetes
mellitus dan kanker.
·
Sumber
: Buah-buahan, misalnya jeruk, tomat, papaya dan sayuran hijau lainnya.
·
Defisiensi
vitamin C: berdarah dan nyeri pada persendian.
·
Kelebihan vitamin C: batu ginjal, gangguan saluran
pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
4. Vitamin D (kalsiferol) ditemukan pada keju tahun 1918
·
Fungsi : Mencegah penyakit rakitis
·
Sumber : Susu, minyak ikan dan kuning
telur
·
Defisiensi
vitamin D: pertumbuhan kaki yang tidak normal, Di samping itu, gigi
akan mudah mengalami kerusakan, otot akan mengalami kekejangan, osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium
dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan
pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah
osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
·
Kelebihan vitamin D: tubuh mengalami
diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
5. Vitamin E (tokoferol) ditemukan pertama kali pada
tahun 1922 yangterdapat di minyak mata butir gandum.
·
Fungsi : Berperan penting dalam system
reproduksi dan mencegah penyakit kanker paru-paru.
·
Sumber : Biji-bijian, sayuran, telur,
mentega dan susu.
·
Defisiensi vitamin E: kemandulan baik
bagi pria maupun wanita, serta saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.
·
Akibat kelebihan vitamin E: bila dikonsumsi dalam dosis tinggi,
vitamin ini diduga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, khususnya di
antara para perokok.
6. Vitamin K (filokuinona) ditemukan pertama kali pada tahun 1929 yang terdapat pada kuning telur.
·
Fungsi : Berperan dalam pembekuan darah
dan dapat mencegah keguguran.
·
Sumber : Bayam, tomat, wortel.
·
Defisiensi
vitamin K: pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah
saat terjadi luka atau pendarahan.
Antivitamin
Antivitamin:
subtansi alami atau sintetis yang menghambat penyerapan suatu vitamin dalam
diet. Sebagian besar antivitamin bekerja dengan cara kompetisi langsung dengan
vitamin.
Ada
zat-zat yang ada pada bahan makanan asal hewan dan nabati yang dapat bekerja
sebagai anti-vitamin. Sifat ini disebabkan karena rumus bangun kimiawi yang
hampir sama, sehingga ada kompetisi antara vitamin dan anti-vitaminnya, atau
karena anti-vitamin bereaksi dengan vitamin itu.
Beberapa
contoh dari anti-vitamin adalah sebagai berikut:
Tiamin
|
ikan segar, kerang, khamir, linseed,
mustard (antagonis. thiaminase)
|
Riboflavin
|
ackee (Blighia sapida
|
niasin
|
jagung, cantle (millet)
|
Biotin
|
putih telur mentah (antagonis :
avidin)
|
Piridoksin
|
linseed (Limun usitatissimun) (antagonis
: linatine)
|
Asam pantotenat
|
Khamir
|
Vitamin D
|
rumput kering (antagonis : B-
karotin)
|
Vitamin K
|
sweet clover (Melilotus offici-
nalis) antagonis:dicoumarol)
|
Antagonis
thiamin (thiaminase) dapat merusak molekul thiamin, diketemukan pada banyak
macam ikan, terutama di limpa, hati, jantung dan usus. Juga pada
tumbuh-tumbuhan seperti bracken fern (Pteridium aquillinum). Antagonis
niasin diperkirakan ada pada jagung, karena manusia dan binatang yang makannya
terdiri dari jagung, menderita defisiensi niasin.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2011.Makalah
Tentang Vitamin.http://kti-akbid.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-vitamin.html.08
Oktober 2012.
Dinus
.2011.Makalah Vitamin dan Mineral.http://dinus-mamo.blogspot.com/2011/10/makalah-vitamin-dan-mineral.html.
08 Oktober 2012.
Dunia Pembelajar.2012.Makalah BiokimiaVitamin. http://dpembelajar.blogspot.com/2012/01/contoh-soal-kimia-fisika.html. 08 Oktober
2012.
Kandary, Adhyzal. Macam-macam vitamin, fungsi serta sumbernya.
http://id.shvoong.com/exact-
sciences/1998454-macam-macam-vitamin-fungsi-serta/.
03 Oktober 2012.
noureK_holic.2011.Vitamin yang Larut dalam Air.