Senin, 25 Februari 2013

menetaskan telur unggas

.Untuk membeli termometer, anda harus meminta penjual untuk mengeluarkan semua termometre
-->

MENETASKAN TELUR


A.    Persiapan mesin tetas
1.       Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli. Fumigasi dapat menggunakan formalin 40% dan KMnO4 . untuk mesin dengan volume 2,83mmemerlukan KMnO4 20 ml dan formalin 40 ml. jika kedua bahan tersebut sulit didapatkan maka bisa menggunakan desinfektan yang biasa digunakan untuk menyemprot kandang.
  1. Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan yang sesuai dengan kebutuhan seperti berikut:
a)      Ayam  99o-100o F
b)      Itik  101o-102oF
c)      Puyuh 98o-99oF
Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 24 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, sambil menseting thermostat agar dapat berfungsi otomatis pada suhu yang diinginkan.
  1. Cek dengan seksama cara kerja thermostat, nyala lampu /sumber panas, termometer, hygrometer,dan bak air. Kelembaban dapat diketahui dengan alat hygrometer, kelembaban ideal adalah 70%.
  2. Sediakan cadangan bola lampu (dop) .
  3. Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya.

B.     Persiapan telur

a)      Telur yang ditetaskan maksimum usia 7 hari penyimpanan. Telur yang disimpan antara 3-10 hari daya tetasnya akan turun 1%/hari. Dan telur yang disimpan >10 hari daya tetasnya akan turun 3%/hari.
b)      Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Kriteria telur yang baik yaitu:
1.      Indeks telur sebaiknya oval.  dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
Lonjong           >74%
Oval                72%-74%       
Bulat               <72%
Cara mengukur indeks telur adalah  =   sumbu pendek telur : sumbu pendek telur x 100%
2.      Telur yang kulitnya terlalu kotor  seperti terkena kotoran unggas perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang. Pembersihan bisa menggunakan kertas gosok halus atau gosokan panci.
3.      Fumigasi telur, fumigasi telur dapat dilakukan ataupun tidak. Fumigasi menggunakan air hangat (43o-51,7C) dan ditambah iodine / bethadine. Fumigasi cukup dengan cara mengelap telur dengan kain basah secara searah dan bagian telur yang tumpul pastikan selalu di atas, karena terdapat rongga udara.
4.      Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis. Telur yang retak akan busuk saat ditetaskan , telur yang berkerabang tebal akan sulit menetas dan lebih sulit dicandling / diteropong, serta telur yang berkerabang tipis akan menetas premature.
Tambahan :
·         Bobot telur:
o   Puyuh 10-12 gr
o   Ayam buras  55gr
o   Ayam ras  65 gr
o   Itik 65gr
·         Masa tetas
o   Puyuh 18 hari
o   Merpati 19 hari
o   Ayam 21 hari
o   Itik 28 hari
o   Entok 28- 30 hari
o   Kalkun 28-30 hari
o   Angsa 37-40 hari
·         Menghitung fertilitas = jumlah telur fertil : total jumlah telur x 100%
·         Menghitung daya tetas = jumlah telur menetas : jumlah telur fertil x 100%
·         Penyimpanan telur sebelum ditetaskan
Telur sebaiknya disimpan selama <7 hari pada suhu <18oC, dan saat mau ditetaskan dilletakkan pada suhu ruang selama 6 jam agar telur tidak shock

C.    Proses  penetasan telur

1.      Masa kritis pertama
Dalam proses penetasan telur terdapat 2 masa kritis, yaitu masa kritis pertama dan kedua.  Pada saat memasuki masa kritis ini telur tidak boleh dibalik dan mesin tetas harus tetutup terus. Masa kritis pertama  adalah 3hari pertama setelah telur dimasukkan mesin tetas, pada masa kritis pertama ini telur mengalami pembentukan organ vital seperti jantung.

2.      Masa pembalikan telur
Pembalikan telur bertujuan agar embrio tidak menempel dan lengket pada satu sisi dan meratakan suhu pada semua bagian telur. Pembalikan minimal dilakukan 3 kali/hari, yaitu pagi, siang, dan sore. Saat pembalikan pastikan tangan anda steril, dengan cara membersihkan tangan anda dengan alcohol. Usahakan waktu pembalikan selalu sama dari hari-kehari, misalnya pagi jam 07:00, siang jam 12:00, dan sore jam 16:00. Akan tetapi bafi anda yang sibuk dapat menggunakan mesin tetas otomatis yang akan membalik telur setiap 1 jam sekali. Masa pembalikan telur dapat dilakukan diluar masa kritis, yaitu:
a)      Puyuh hari ke-4 – 14
b)      Ayam hari ke-4 – 17
c)      Itik hari ke-4 – 24
Metode pembalikan ada dua macam, yaitu:
a)      Jika posisi telur pada mesin tetas horizontal, maka pembalikan dapat dilakukan dengan cara membaliknya 180o, yaitu sisi yang semula dibawah diputar keatas. Untuk memudahkan pembalikan sebaiknya telur di beri tanda pada dua sisi yang berlainan.



b)      Jika posisi telur pada mesin tetas vertikal, maka pembalikan cukup dilakukan dengan cara mencondongkan telur ke kanan /kiri 45o
 

3.      Pembukaan ventilasi mesin tetas
Pembukaan ventilasi dimulai pada:
·         hari ke-4 dibuka ¼ bagian
·         hari ke-5 dibuka ½ bagian
·         hari ke-6 dibuka ¾ bagian
·         >hari ke-7 bibuka total
4.      Candling / peneropongan telur
Peneropongan telur bertujuan untuk mengetahui perkmbangan embrio. Candling idealnya dilakuan 2 kali dalam 1 masa penetasan, yaitu pada hari ke-7 dan hari ke 14. Candling yang pertama untuk mengetahi bahwa telur tersebut feril, inferil, atau dead embrio. Telur yang vertil masih dapat dikonsumsi, sementara yang dead embrio bisa diberikan pada ikan lele atai ternak lainnya. Sedangkan candling ke-2 untuk mengetahui perkembangan embrio, apakah embrio hidup/ mati. Pada telur puyuh biasanya tidak dilakukan candling karena ukurannya yang kecil dan ada motifnya, sehingga candling sulit dilakukan. Jika dilakukan hanya orang yang sudah ahli saja yang melakukannya.

Alat candling ada dua macam, yaitu alat candler tunggal dan masal. Candler tunggal biasanyaberbentuk silindris /balok yang berlubang seukuran telur dan didalamnya terdapat bohlam. Sedangkan candler masal biasa disebut teropong zeta yang menggunalan lampu neon

Gambar alat candling / candler
 
candling dengan posisi telur vertikal




candling dengan posisi telur horisontal


candler tunggal 


candling secara masal di perusahaan penetasan


Gambar telur saat candling
 
 gambar telur fertil
 gambar telur infertil/tidak fertil

gambar telur blood ring/ tidak berkembang

gambar telur dead embryo


5.      Masa kritis kedua
masa kritis kedua adalah masa dimana embrio mengalami /melakukan persiapan untuk piping/ memecahkan kerabang telur untuk menetas. Masa kritis kedua terjadi saat 3 hari sebelum telur menetas, yaitu:
a)      Ayam  hari ke-18– 20
b)      Puyuh hari ke-15 – 17
c)      Itik hari ke-25 – 27

6.      Masa menetas
Masa menetas adalah masa dimana calon anakan keluar dari telur. Pada saat mulai menetas, sebaiknya biarkan anakan unggas tersebut menetas sendiri dan ambilah/ keluarkan dari mesin tetas setelah bulunya kering. Sementara telur yang menetas biarkan sampai 2x24 jam dan apabila tidak juga menetas, telur tersebut bisa dibuat pakan ikan lele.


   catatan: 

  • jika pada saat menetaskan telur listrik padam, maka batas maksimum pemanas tidak dinyalakan adalah 5 jam. jika lebih dari 5 jam listrik belum menyala, maka harus menggunakan alternatif seperti penggunaan genset  untuk pembangkit listrik atau penggunaan api dari lampu teplok atau LPG untuk pemanas buatan